Peserta Pelatihan Kerja ke Jepang Didominasi Usia 20 -28 Tahun
LANGSA, Waspada.co.id – Hingga pukul 15.00 WIB, Dinas Tenaga Kerja Kota Langsa telah menerima hampir seratus pendaftar program pelatihan skill dan bahasa Jepang. Dari jumlah tersebut, remaja atau dewasa dengan jarak usia 20-28 tahun mendominasi pelamar terbanyak.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Langsa, Ernie Yanti S.STP, mengatakan sejauh ini pihaknya masih melakukan penerimaan pendaftaran untuk program Specified Skilled Workers (SSW).
“Hari ini penutupan pendaftaran hingga pukul 05.00 WIB nanti. Sejauh ini sudah hampir seratus peserta yang berdomisili di Langsa melakukan pendaftaran. Kalau umumnya sih program seperti ini biasa disebut beasiswa bimbingan belajar (Bimbel) bagi para peserta, hanya saja di sini semuanya gratis, dibiayai pemerintah setempat,” ungkapnya, Jumat (2/8).
Usai pendaftaran para peserta, nantinya bakal menjalani test IQ pada 4 Agustus dan wawancara 5 Agustus 2024. Lalu disusul pengumuman kelulusan di tanggal 7 Agustus 2024.
Setelahnya, peserta yang lulus tahapan seleksi akan berangkat ke Kota Medan hingga menunggu penutupan pelatihan yang dijadwalkan 28 Desember 2024 mendatang.
“Seleksi cukup ketat, nantinya juga peserta akan menjalani medical checkup dan serangkaian pengujian kesehatan. Bahkan pada pendaftaran di awal, peserta wajib bebas narkoba, sehat jasmani dan rohani, tidak merokok. Bagi lelaki tak boleh bertindik, tidak boleh menggunakan alat bantu seperti PEN dan sejenisnya, tak ada riwayat patah tulang hingga sinusitis dan hepatitis,” beber Ernie.
Mantan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong itu pun menegaskan bahwa, seleksi wajib harus ketat lantaran para peserta nantinya bakal kerja di Jepang.
“Gak bisa pakai ordal (orang dalam). Karena peserta harus sesuai spesifikasinya. Mitra yang di sana (Jepang) tentu penuh pertimbangan untuk merekrut calon pekerja,” terangnya.
Ada sejumlah legitimasi yang bakal didapat calon peserta jika lulus program Specified Skilled Workers (SSW).
“Dari kuota 30 orang, target kita setidaknya 85 persen yang lulus. Maka, seleksi harus ketat. Nantinya mereka akan mendapat sertifikat kelulusan N4/A2 yang bakal akan digunakan jika kerja di Jepang. Lalu sertifikat job skill. Kalau kesepakatan dengan pihak ketiga yakni PT Edukasi Kreasi Solusi, penempatan kerja di antaranya dalam bidang otomotif,” pungkasnya. (wol/rid/d2)
Penulis: Fridus Butar Butar
Editor: Rizki Palepi